Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

RESPON UMAT ISLAM "NUSANTARA" ATAS RUNTUHNYA KHILAFAH TURQI UTSMANI 3 MARET 1924

Perjuangan Nabi Muhammad dalam penegakan din islam dimulai ketika beliau di angkat menjadi nabi di usia 40th 17 Ramadhan (-)13 H, hingga terbentuknya kekuasaan islam di Madinah, kemudian futuh Mekah 8H/610M, setelah Nabi Muhammad wafat maka dilanjutkan oleh khulafaul rasyidin, kemudian Muawiyah, Abasiyah, Utsmaniyah, dan runtuh di Turqi utsmani 3 Maret 1924.

Kesultanan-kesultanan islam yang ada di nusantara yang dipersatukan dalam syarikat islam oleh KH. Samanhudi, yang memang merupakan bagian dari kekuasaan Turqi Utsmani (bahkan sejarah membuktikan bahwa nusantara sudah menjadi bagian khilafah rasidah), merespon keruntuhan khilafah itu dengan beberapa kongres di pulau Jawa.

19-21 Mei 1924

Kongres al-Islam ke-2 yang diadakan di Garut, dan di pimpin oleh Agus Salim (PSI) dan Pengurus Besar Muhammadiyah. Maksud kongres itu ialah memajukan persatuan kaum Muslimin, oleh karena itu kongres harus turut bekerja bersama-sama menyelesaikan soal tentang khalifah, yang mengenai seluruh Muslimin.

24-26 Desember 1924

SI mengadakan “Kongres al-Islam Luar Biasa” (Kongres al-Islam ke-3) di Surabaya, untuk membicarakan tentang pengiriman wakil Indonesia ke Kongres Khalifah yang akan diadakan di Kairo dalam bulan Maret 1925. Akan di kirim sebagai wakil ialah Haji Fachruddin (anggota Pengurus Besar Muhammadiyah dan Pengurus Besar CSI), Suryopranoto (Komisaris CSI dan ketua perkumpulan-perkumpulan sekerja) dan Haji Abdul Wahab (ketua perkumpulan-perkumpulan agama di Surabaya).

8-10 Januari 1926

Dalam “al-Islam Congres” di Cianjur. Dibicarakan kongres besar Islam di Mekkah dimana akan ditentukan pemerintahan di kota-kota suci. Berhubung dengan itu ditetapkan Cokroaminoto (SI) dan Haji Mansur (Muhammadiyah) sebagai utusan ke Mekkah untuk meminta keterangan.

31 Januari 1926

Lahirnya perkumpulan/jam’iyatul Nahdlatul Ulama di Surabaya, dari ulama-ulama yang tidak menyetujui MAIHS karena menyokong Ibnu Saud dalam kekuasaan atas agama. NU adalah organisasi sosial keagamaan atau jam’iyyah diniyah Islamiyah yang didirikan oleh para ulama, yang bertujuan tidak saja mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam, tetapi juga memperhatikan masalah sosial, ekonomi dan sebagainya, dalam rangka pengabdian kepada ummat manusia.

Perkumpulan keagamaan Nahdlatul Ulama didirikan sebagai :

a. Reaksi terhadap kebangsaan dan hasil baik dari golongan modernis, dan teristimewa

b. Karena kaum ulama orthodoks takut, bahwa niat SI dan Muhammadiyah tentang Kongres Dunia Kaum Islam yang ada di bawah pengaruh Raja Ibnu Saud, akan mendatangkan pengaruh Wahabi di negeri ini.

1 Juni 1926

Adalah permakluman dari Raja Ibnu Saud tentang kongres Islam sedunia untuk membicarakan pemerintahan di Madinah dan Mekkah, dalam kongres dunia yang diadakan di Mekkah itu. Berhubungan dengan inilah, maka Komite Kongres al-Islam (suatu badan tetap), yang didirikan menurut keputusan Kongres al-Islam ke-2 di Garut, dalam Kongres al-Islam ke-5, memutuskan akan mengirim itu ialah H. Umar Said Cokroaminoto (CSI) dan K.H. Mas Mansur (Muhammadiyah) sebagai utusan.

Oleh karena dengan hal demikian, Kongres al-Islam itu menggabungkan diri pada kongres dunia di Mekkah itu, maka lalu Kongres al-Islam itu di ganti namanya dengan “Kongres Islam Sedunia cabang Hindia Timur” atau MAIHS (Muktamar al-Alam al-Islam far’al Hind asy-Syarqyah).


Pada kongres khilafah di Mekah yang diikuti :

1. Pakistan diwakili oleh Jamiatul Islam

2. Palestin diwakili oleh Hizbut Tahrir

3. Mesir diwakili oleh Ikhwanul Muslimin

4. Turqi diwakili An Nurusi

5. Nusantara diwakili oleh Syarikat Islam.


Hasil dari kongres ini adalah :

1. Kemerdekaan bangsa, tiap negara peserta memerdekakan diri dari penjajah Barat.

2. Kemerdekaan umat, berlakunya syareat islam di tiap negara peserta.

3. Kemerdekaan sejati, tegaknya kembali khilafah islamiyah.


Kongres ini dikenal juga sebagai ukhuwah al islamiyah (Pan Islamisme).

Di nusantara hasil kongres ini dijabarkan dalam program tandzim pa HOS Cokroaminoto. 

Perjuangan umat islam di nusantara, yang asalnya berupa kesultanan-kesultanan menggabungkan diri lewat sumpah setia (sumpah pemuda 1928) menjadi satu nusa satu bangsa, satu bahasa Indonesia (bahasa Melayu pasar).

Setelah ada persatuan inilah, maka ada perlawanan yang masive melawan penjajah hingga merdeka 17 Agustus 1945, maka tercapailah kemerdekaan bangsa.

Maka perjuangan umat islam indonesia selanjutnya kemerdekaan umat, kemudian bersama dengan negara lain yang umat islamnya berkuasa, kembali menegakan khilafah fil ardi.

Umat islam Nusantara/Indonesia secara historis memang merupakan bagian dari kekhalifahan Islam dunia.

Insyaalloh, Allohu Akbar, Allohu Akbar.


Wallohualam bi showab.

Post a Comment for "RESPON UMAT ISLAM "NUSANTARA" ATAS RUNTUHNYA KHILAFAH TURQI UTSMANI 3 MARET 1924 "