Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

FAKTA & AKAR SEJARAH KHILAFAH DI NUSANTARA



Mendengar pidato Sri Sultan menyebutkan Kesultanan Demak sebagai perwakilan resmi Khalifah Utsmani di Tanah Jawa, sebagian peserta KUII Ke-6 ada yang terperanjat dan langsung menoleh ke delegasi dari Hizbut Tahrir Indonesia. Pasalnya, panitia sudah mewanti-wanti agar delegasi HTI tidak menyinggung kata “khilafah” dalam kongres yang dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla dan ditutup oleh Presiden Jokowi itu. Tapi Allah tetap saja memberikan kesempatan kepada kaum Muslimin generasi sekarang untuk mengetahui fakta yang sebenarnya.



Silahkan di unduh buku digital dibawah ini :
http://bit.ly/surat_serambi_mekah
http://bit.ly/surat_serambi_mekah
http://bit.ly/surat_serambi_mekah
+++

*KUII Ke-6:*
*KHILAFAH MEMILIKI FAKTA DAN AKAR HISTORIS YANG KUAT DI INDONESIA*
.
.
Siapa sangka, kejadian mengejutkan terjadi di awal sambutan ta’aruf Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) Ke-6 di Yogyakarta. Pasalnya, tidak ada yang menduga sebelumnya pernyataan Menteri Agama Lukmanul Hakim bakal dibantah mentah-mentah oleh Ketua Umum Yayasan Raja Sultan Nusantara (Yarasutra) Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin.
.
Di hadapan sekira 800 peserta kongres, Menteri Agama menyatakan bahwa Islam Indonesia yang moderat adalah versi Islam yang diharapkan dunia. “Islam Indonesia oleh beberapa ilmuwan dari dalam dan luar negeri dianggap dapat menjadi model yang bisa diharapkan," ujarnya, Ahad (8/2/2015) di di pagelaran Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat, DIY.
.
Namun pernyataan terkait "Islam yang Indonesia" ini ditolak oleh Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin yang juga sebagai Sultan Palembang pada sambutan di kesempatan yang sama.
.
Menurutnya sebelum Indonesia berdiri, Kesultanan di Nusantara sudah memeluk Islam yang tidak dapat dibedakan antara satu sama lainnya. "Kalau Bapak Menteri tadi bilang ada Islam ini dan itu, saya tidak sepakat, sebab Islam adalah rahmatan lil alamin dan hanya satu," tegas Sultan.
.
Sultan Iskandar juga menanggapi pernyataan Wakil Ketua MUI KH Ma’ruf Amin, yang sebelumnya mengatakan Indonesia saat ini tengah terjadi darurat pornografi, mengalami darurat narkoba, korupsi dan lainnya.
.
Menurut Sultan, situasi tersebut terjadi karena produk hukum di Indonesia merupakan produk kafir buatan kolonial Belanda. “Produk hukum yang saat ini ada, kenapa Indonesia ini darurat, adalah produk kafir, produk daripada kolonial Belanda yang di-_translate_ ke dalam bahasa Indonesia.”
.
Di akhir sesi acara, pernyataan tegas Sultan Iskandar terlihat menuai sambutan dukungan yang luar biasa dari beberapa hadirin yang menyambanginya.
.
*Bagian dari Khilafah*
Keesokannya, tepatnya pada Senin pagi, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan hubungan Khilafah Utsmaniyah dengan tanah Jawa. “Sultan Turki Utsmani meresmikan Kesultanan Demak pada tahun 1479 sebagai perwakilan resmi Khalifah Utsmani di tanah Jawa,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
.
Peresmian tersebut, lanjut Sri Sultan, ditandai dengan penyerahan bendera hijau bertuliskan kalimat tauhid. “Bendera hadiah Sultan Utsmani masih tersimpan baik di Keraton Yogya,” ujarnya.
.
Menurutnya, Sultan Turki pula yang mengukuhkan Raden Fatah sebagai khalifatullah di Jawa. “Perwakilan Khilafah Turki di Tanah Jawa, ditandai dengan penyerahan bendera hitam dari kiswah Kakbah bertuliskan kalimat Laa illaha ilallah, dan bendera hijau bertuliskan Muhammad Rasulullah,” bebernya.
.
Sri Sultan juga menyebutkan di tahun 1903, saat diselenggarakan Kongres Khilafah di Jakarta oleh Jamiatul Khair, yang berdiri 1903, Sultan Turki mengirim utusan Muhammad Amin Bey yang menyatakan haram hukumnya penguasa Muslim tunduk pada Belanda.
.
Kongres menetapkan fatwa, haram hukumnya bagi Muslim tunduk pada penguasa Belanda. “Dari kongres inilah benih-benih dan semangat kemerdekaan membara,” tegas Sri Sultan.
.
Ia juga menyebut atas dorongan Sultan, salah satu abdi ngarso dalem Sultan Yogya kemudian mendirikan organisasi Muhammadiyah. “Dialah KH Ahmad Dahlan!” tegasnya.
.
Terkait KUII, Sri Sultan pun berpesan. “Ulama punya dua peran yaitu tanggung jawab kepemimpinan dan penunjuk arah. Oleh sebab itu, badan pekerja kongres harus berani melakukan amar maruf nahi munkar pada pemerintah dan umat Islam, khususnya saat terjadi ketidakpastian seperti sekarang,” bebernya.
.
Mendengar pidato tersebut, sebagian peserta ada yang terperanjat dan langsung menoleh ke delegasi dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ustaz Muhammad Rahmat Kurnia dan Ustaz Muhammad Ismail Yusanto. “Meskipun saya juga kaget, saya hanya senyum-senyum saja,” ujar Ustaz Rahmat kepada _Media Umat_ sehari setelah pidato Sri Sultan.
.
Pasalnya, panitia sudah mewanti-wanti agar delegasi dari HTI tidak menyinggung kata “khilafah” dalam kongres yang dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla dan ditutup oleh Presiden Jokowi itu. Tapi Allah tetap saja memberikan kesempatan kepada kaum Muslimin generasi sekarang untuk mengetahui fakta yang sebenarnya.
.
“Memang sudah menjadi _qadarullah_ bahwa Sri Sultan sendiri yang menceritakan hubungan kekhilafahan dengan kesultanan. Tentu akan lain halnya jika saya sendiri yang menyampaikan hubungan kekhilafahan dengan negeri ini,” ujarnya kepada _www.hizbut-tahrir.or.id,_ Senin (9/2/2015) di sela-sela kongres.
.
Menurut Ismail, Sri Sultan tadi memberikan pemahaman faktual bahwa perjuangan khilafah memiliki basis sejarah di negeri ini. Sehingga salah besar jika ada yang masih mengatakan perjuangan Hizbut Tahrir dalam menegakkan kembali khilafah sebagai perjuangan yang ahistoris.
.
“Karena Sri Sultan saja mengakui peran Khilafah dan menjadikan bendera dari Kekhilafahan Turki sebagai tanda keabsahan kesultanannya,” kata Ismail.
.
Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas juga merasa bertambah wawasannya.  “Bahwa ternyata Khilafah Utsmaniyah itu jangkauannya mencapai Indonesia, dulu kita kira tidak ada. Yang pernah kita dengar itu Aceh, tapi bukan bagian melainkan kerja sama, bantuan militer. Tapi sekarang jadi tahu dengan informasi dari Sultan itu bahwa ternyata kesultanan di Indonesia menjadi bagian dari kekhilafahan,” ujarnya kepada _Media Umat_ di sela-sela acara.[]
.
Reporter: *Yusuf Mustakim, Joy*
Editor: *Joko Prasetyo*
.
_Dimuat pada rubrik NASIONAL Tabloid Media Umat edisi 145: ASTAGHFIRULLAH, REMAJA KOK DISURUH ZINA | 1 - 14 Jumadil Awal 1436 H/ 20 Februari - 5 Maret 2015_
------
_KUII Ke-6: KHILAFAH MEMILIKI FAKTA DAN AKAR HISTORIS YANG KUAT DI INDONESIA_ merupakan salah satu dari sepuluh kisah yang dimuat buku digital  *SURAT DARI SERAMBI MEKAH MEMBUAT KHALIFAH MARAH (10 Kisah Sejarah yang Tidak Ada di Buku Sekolah/Madrasah)*
.
Silakan unduh buku digitalnya pada tautan di atas.

Post a Comment for "FAKTA & AKAR SEJARAH KHILAFAH DI NUSANTARA"