Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

AL-'ALLAMAH AL-QADHI ASY-SYAIKH TAQIYUDDIN AN-NABHANI (1909-1977)





Pada awal Muharram 1398 H, tepatnya hari Ahad, 11 Desember 1977, ketika adzan shubuh berkumandang umat Islam telah kehilangan salah seorang sosok ulama terbaiknya.

Beliau adalah al-Alim al-Allamah asy-Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani (Pendiri Hizbut Tahrir). Seorang Mujadid pemikiran Islam abad XX. Sosok yang paling menonjol diantara para fukaha pada masanya, seorang Fakih dan Mujtahid. Jenazah beliau dimakamkan di pemakaman al-Awza’i di Beirut.



Allah ﷻ mewafatkan beliau, sementara beliau belum menyaksikan buah dari aktivitasnya yang telah beliau perjuangkan selama bertahun-tahun, yakni: Tegaknya Daulah Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-Nubuwwah.

Namun, segala kesungguhan perjuangan beliau telah membuahkan hasil yang nyata, saat ini ada jutaan orang yang telah bergabung bersama Hizbut Tahrir dan mengemban ide-idenya, bahkan ada jutaan lainnya yang mendukung perjuangan Hizbut Tahrir. Para aktivisnya pun telah tersebar di seluruh penjuru dunia, mulai dari Benua Asia, Eropa, Afrika, Australia hingga Amerika.

Beliau banyak meninggalkan karya-karya pemikiran yang sistemik. Diantara karya-karyanya adalah: Nizamul-Islam, Mafahim Hizbut-Tahrir, At-Takattul-Hizbi, An-Nizamul-Iqtisadi fil-Islam, An-Nizamul-Ijtima’i, Nizamul-Hukmi fil-Islam, Ad-Dustur, Muqqadimatud-Dustur, Ad-Daulatul-Islamiyah, Asy-Syakhsiyatul-Islamiyah Juz I, II dan III, Nazharah Siyasiyah, Nida’un Har, Al-Khilafah, At-Tafkir, Ad-Dausiyah, Sur’atul-Badihah, Nuqtatul-Intilaq, Dukhulul-Mujtama’, Inqazu Falastin, Risalatul-Arab, Tasalluh Misra, Ittifaqiyah As-Suna’iyatul-Misiriyah As-Suriyah wal Yamaniyah, Hallu Qadiyati Falastina ‘Ala Tariqatil-Amrikiyah wal-Injiliziyah, Nazariyatul-Faragus-Siyasa Haula Masyru’i Aizanhawer. Disamping itu beliau banyak membuat tulisan-tulisan lepas, baik berupa pemikiran, persoalan politik, ekonomi, sosial dll di berbagai media massa di Timur Tengah.

Diantara keteguhan Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani,  beliau pernah dipanggil Raja Husein di istananya. Ketika Raja Husein bertanya ketiga kalinya kepada Syaikh dan meminta beliau untuk ber-wala’ kepada orang yang loyal kepada Raja Husein dan memusuhi orang yang memusuhi dia, Syaikh an-Nabhani rahimahullah menjawab, “Sungguh sebelumnya aku sudah berjanji kepada Allah untuk ber-wala’ kepada orang-orang yang ber-wala’ kepada Allah dan Rasul-Nya serta memusuhi siapa saja yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya.” Raja Husein pun naik pitam. Dia berteriak menyuruh Syaikh an-Nabhani keluar dan memerintahkan kepada intelijen agar menjebloskan beliau ke penjara. Sejumlah syaikh dan ulama yang ada ketika itu tidak ada yang berani angkat bicara. Muhammad Hamdi Abdurrouf al-‘Ariyan dalam memoarnya (Januari 1985) mengatakan, “Aku tahu kemudian bahwa Raja mengutus seseorang untuk menawarkan jabatan Qadhi Qudhat kepada Syaikh an-Nabhani asal Syaikh menampakkan wala’ kepada Raja. Tentu saja Syaikh menolak mentah-mentah tawaran tersebut.” (Ahbaabullah, asy-Syaikh Thalib ‘Awadallâh)

Semoga Allah ﷻ membentangkan kasih sayang-Nya yang Maha Luas, serta membalas setiap jasa beliau pada kita dan kaum Muslimin dengan sebaik-baik balasan berupa surga-Nya, Aamiin.

Post a Comment for "AL-'ALLAMAH AL-QADHI ASY-SYAIKH TAQIYUDDIN AN-NABHANI (1909-1977)"